Monday, November 30, 2020

PREDIKSI SOAL PAS GANJIL IPA 2020

Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.

Siswa/siswi yang dirahmati Allooh, sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian PAS ganjil. Sebagai persiapan kalian untuk nenghadapinya berikut ini bapak ketengahkan Link prediksi soal PAS ganjil, silahkan dipelajari, tetap semangat dan semoga kalian semakin siap untuk menjawab soal PAS ganjil pada saatnya nanti..

https://www.websiteedukasi.com/soal-pas-uas-ipa-kelas-7-k13-tahun.html


Wassalaamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..


Monday, November 23, 2020

KALOR & PERPINDAHANNYA

 Assalaamu'alaikum wrwb. 

Siswa/siswi yang dirahmati Allooh, Alhamdulillaah semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindunganNya .  Aamiin....

Sekarang kita sudah memasuki bab yg ke 5 yaitu Kalor Dan Perpindahannya. Silahkan kalian baca dengan seksama uraian berikut ini.

Bab 5 Kalor dan Perpindahannya

 

1. Kalor dan Perubahan Suhu Benda 

 

Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda bersuhu lebih tinggi ke benda bersuhu lebih rendah. Satuan kalor dalam SI adalah Joule (J), namun yang sering digunakan dalam bidang gizi yaitu kalori atau kilo kalori. Satu kalori adalah jumlah energi panas yang digunakan untuk menaikkan suhu 1°C pada 1 gram air. 

Zat gizi makanan mengandung energi kimia yang dapat diubah menjadi energi panas atau energi lain. Energi panas yang disediakan oleh makanan diukur dalam kilo kalori (kkal). Satu kkal = 1000 kalori, 1 kalori = 4,2 J. 

Suhu benda akan naik jika benda tersebut diberi kalor, sebaliknya suhu benda akan turun jika melepaskan kalor ke lingkungan. Contohnya, air panas didalam gelas lama – kelamaan akan mendingin. Hal ini karena kalor dilepaskan ke lingkungan oleh air. 

Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda tergantung dari jenis benda tersebut. Semakin besar kenaikan suhu benda, semakin besar pula kalor yang diperlukan. Semakin besar massa jenis benda, semakin besar pula kalor yang diperlukan. 

Sehingga, dapat dirumuskan bahwa :

Kalor yang diperlukan menaikkan suhu = massa benda x kalor jenis x suhu benda. Atau bisa dituliskan :

   Q  =  m x c x ΔT 

 Setiap benda memiliki kalor jenis yang berbeda. Berikut kalor jenis benda



2. Kalor pada Perubahan Wujud Benda 

 

Untuk mendidihkan air diperlukan kalor, jadi untuk mengubah zat cair (air) menjadi gas (uap) diperlukan kalor. Berikut ini perubahan wujud zat yang memerlukan kalor. 




Pada perubahan wujud zat, tidak terjadi perubahan suhu. Kalor untuk mengubah wujud zat disebut kalor laten. Berikut rumus kalor laten :





Keterangan : 


Q = kalor yang dibutuhkan/dilepaskan untuk berubah wujud (J)
m = massa zat yang berubah wujud (kg)
L = kalor lebur/kalor beku (J/kg)
U = kalor penguapan/kalor pengembunan (J/kg) 

 

Contoh penerapan kalor yaitu : ketika kita beraktivitas, maka tubuh kita akan menjadi panas dan kemudian berkeringat. Ketika keringat menguap, maka memerlukan kalor. Kalor ini diambil dari tubuh, sehingga tubuh menjadi dingin dan kembali ke suhu optimal. 

Contoh lainnya: pembuatan kolam atau air mancur pada bagian depan bangunan yang besar. Kolam dapat membuat lingkungan sekitar menjadi sejuk. Hal ini karena apabila siang hari, air di kolam menguap, sehingga membutuhkan kalor. Kalor tersebut diambil dari udara sekitar kolam yang panas, sehingga dengan adanya kolam udara lebih dingin dan sejuk. 

 

 3. Perpindahan Kalor 

Kalor dapat berpindah melalui 3 cara yaitu konduksi, konveksi dan radiasi. 

Konduksi adalah perpindahan kalor melalui bahan tanpa disertai partikel – partikel bahan tersebut. Contohnya ketika menyetrika baju, maka baju akan menjadi panas tetapi licin dan rapi. Hal ini karena kalor berpindah dari setrika ke baju. 

 Bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor, contohnya : logam. Bahan yang dapat menghantarkan listrik dengan buruk disebut isolator, contohnya Plastik dan kayu. Setiap bahan memiliki kemampuan menghantarkan panas secara konduksi (konduktivitas) yang berbeda. Berikut ini sifat – sifat konduktivitas bahan : 



Konveksi adalah perpindahan kalor melalui suatu bahan disertai partikel – partikel bahan tersebut. Contohnya terjadinya angin darat dan angin laut di pantai. 

Angin laut terjadi ketika daratan lebih cepat panas dari lautan (kalor jenisnya kecil), udara diatas daratan ikut panas dan bergerak naik, sehingga digantikan udara dari lautan. Angin laut terjadi pada siang hari. 

Angin darat terjadi ketika daratan lebih cepat mendingin dari lautan, udara diatas lautan lebih cepat bergerak naik, sehingga digantikan oleh udara dari daratan. 

Radiasi adalah perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Contohnya ketika kita berada di dekat api ungun, maka tangan akan ikutan panas. Hal ini karena kalor dari api unggun berpindah ke tangan kita. Setiap benda dapat memancarkan dan menyerap radiasi kalor, yang besarnya bergantung pada suhu dan warna benda. 

Semakin panas benda daripada lingkungan, maka semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Semakin luas permukaan panas benda, maka semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. 

Apabila suhu benda lebih dingin dari lingkungan, maka benda akan menyerap radiasi kalor dari lingkungan. Semakin rendah suhu benda, makin besar pula kalor yang diterima dari lingkungan. 

Ketika kita menjemur pakaian, maka pakaian yang berwarna gelap akan lebih cepat kering daripada pakaian yang berwarna. Semakin gelap benda yang terasa panas, semakin besar pula kalor yang diradiasikan ke lingkungannya. Semakin gelap benda yang terasa dingin, semakin besar pula kalor yang diterima dari lingkungannya. 

TUGAS:

1. Tentukan kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 2 kg air sehingga   suhunya naik 50 derajat celcius. Kalor jenis air = 4200J/(kg.K) .

Selamat bekerja...!!

Monday, November 16, 2020

PEMUAIAN ZAT

 Assalaamu'alaikum wrwb. 

Siswa/siswi yg dirahmati Allooh, pembelajaran kita kali ini akan membahas tentang Pemuaian Zat. Agar kalian faham silahkan kalian baca dan fahami uraian berikut ini.

Pemuaian Zat: Pengertian, Jenis, Rumus, Contoh, Soal

Pengertian Pemuaian

 

Pemuaian  adalah bertambahnya ukuran suatu  zat (benda) akibat dari pemanasan (kalor).

Pemuaian dapat terjadi karen adanya perubahan suhu kususnya pemanasan. Pemuaian dapat terjadi di semua jenis zat dari padat, cair, sampai gas dapat mengalami peristiwa memuai.

Pemuaian sendiri terdiri dari 3 tipe antara lain pemuaian panjang, pemuaian luas, dan pemuaian volume.

Jenis Pemuaian

Pemuaian zat ini dibagi menjadi tiga jenis yang akan kita kupas tuntas bersama.

1. Pemuaian Panjang

Pemuaian panjang merupakan bertambahnya ukuranpanjang suatu benda karena mendapat kalor.

Pemuaian panjang ini terjadi pada benda benda yang dianggap masih satu dimensisaja dengan demikian pemuaian tersebut dianggap pemuaian panjang.

Sebenarnya tidak ada benda didunia ini yang termasuk benda satu dimensi akan tetapi yang dimaksud disini adalah pemuaian benda yang dimensi dimensi lainnya sangat kecil jika dibandingkan dengan dimensi panjangnya.

Contoh yang menerapkan pemuaian panjang antara lain:

·         Pemuaian kabel listrik

·         Pemuaian rel kereta api

·         Pemuaian jaringan listrik dan telepon

2. Pemuaian Luas

Pemuaian luas adalah bertambahnya ukuran luas suatu benda karena mendapat kalor. Pemuaian luas ini terjadi padabenda benda yang bersidat lempengan.

Sebenarnya konsep pemuaian ini saling berhubungan dengan pemuaian panjang dimana yang membedakan hanyalah konsepdari memuainya. Pada pemuaian luas benda mengalami pertambahan ke dua dimensi.

Contoh dari pemuaian luas sangatlah banyak antara lain:

·         Pemuaian kaca jendela

·         Pemuaian panci dan alat dapur

·         Pemuaian plat bimetal

3. Pemuaian Volume

Pemuaian volume adalah pertambahan volume suatu benda yang disebabkan benda tersebut menerima kalor.

Pemuaian volume dapat terjadi pada benda yang memiliki tiga dimensi yaitu panjang lebar dan tinggi. Salah satu pemuaian yang sering terjadi dalam kehidupan sehari  hari adalah pemuaian volume.

Berikut merupakan beberapa contoh pemuaian volume.

  1. Kubus padat (tembaga, besi, perak, dll)
  2. Kubus cair (air, minyak, raksa, dkk)
  3. Kubus gas

Setelah kita memahami pengertian, jenis, dan contoh dari masing masih pemuaian kita akan mengetahui cara menyelesaikan masalah pemuaian zat dengan menggunakan persamaan matematis seperti dibawah.

Rumus Pemuaian

1. Rumus Pemuaian Panjang


∆L = L α ∆T

L = L (1 + α ∆T)

Dimana

·         L = panjang akhir (m)

·         L = panjang mula mula (m)

·         ∆L = perubahan panjang (m)

·         α = koefisien muai panjang (/0C)

·         ∆T = perubahan suhu (0C)

 

2. Rumus Pemuaian Luas

∆A = A β ∆T

          A = A (1 + α ∆T)

Dimana :

       A = luas akhir (m2)

·         A = luas mula mula (m2)

·         ∆A = perubahan luas (m2)

·         β    = koefisien muai luas (/0C)

·         ∆T = perubahan suhu (0C)

 

3. Rumus Pemuaian Volume

∆V = V α ∆T

V = V (1 + α ∆T)

Dimana

·         V = volume akhir (m3)

·         V = volume mula mula (m3)

·         ∆V = perubahan volume (m3)

·         γ = koefisien muai volume (/0C)

·         ∆T = perubahan suhu (0C)

 

4. Rumus Perbandingan Koefisien Muai Zat

 

β = 2α

γ = 3α

Selanjutnya untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kita tentang materi pemuaian zat mari kita latihan soal dibawah ini.

Contoh Soal Pemuaian

 

1. Sebuah baja memiliki panjang 1200 cm. Berapakah panjang akhir baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C? (αbaja= 12 × 10-6 °C-1)

 

Pembahasan

 

Diketahui

L = 1200cm = 1.2m

∆T = 50°C

αbaja= 12 × 10-6 °C-1

Penyelesaian

L = L + ∆L

∆L = L αbaja ∆T

L = 1.2 + 1.2 12 × 10-6 50

L = 1.2 + 720 10-6

L = 1.20072 m

Jadi panjang akhir baja tersebut adalah 1.20072 m

2. Sebuah bola yang memiliki volume 60 m3 dipanaskan hingga mencapai temperatur 110oC. Jika pada kondisi awal, kondisi tersebut memiliki temperatur 10oC, tentukanlah volume akhir bola tersebut setelah terjadi pemuaian (diketahui α = 17 × 10-6/0C).

Pembahasan

Diketahui

V = 60 m3

∆T = 110-10 = 100 0C

α = 17 × 10-6/0C

 

Penyelesaian

V = V + ∆V 

∆V = V α ∆T

V = 60 + 60 3 17 × 10-6 100

V = 60 + 0.306

V = 60.306 m3

 

Jadi volume akhir bola tersebut menjadi 60.306 m3

Materi ini yang terpenting adalah konsep kalian dalam membedakan

  1. Koefisien mana yang dipakai
  2. Apa yang ditanyakan (perubahan atau kejadian ahirnya)
Agar lebih jelas .., silahkan simak vidio pada link berikut :



Setelah kalian memahami uraian dan contoh soal diatas, silahkan kalian kerjakan soal berikut : 

1. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Berapakah pertambahan panjang baja itu, jika terjadi perubahan suhu sebesar 50°C?

2. Pada suhu 30oC sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90oC dan koefisien muai panjang besi sebesar 0,000012/oC, maka tentukan luas pelat besi tersebut!

3. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25oC. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-5/oC, maka tentukan volume bejana pada suhu 75oC!


 Selamat mengerjakan ! 

Wednesday, November 4, 2020

KONSEP ZAT DAN PERUBAHANNYA

 Assalaamu'alaikum wrwb. Siswa/siswi yang dirahmati Allooh, pada pembelajaran kali ini kita akan membahas tentang Sifat zat dan Perubahannya. 

SIFAT ZAT DAN PERUBAHANNYA.


Kamu tahu nggak, wujud suatu zat merupakan salah satu sifat yang dimiliki oleh zat tersebut. Nahnggak hanya wujud, masih ada sifat-sifat lain yang dimiliki oleh suatu zat. Perubahan bentuk zat juga nggak cuma dari cair menjadi padat aja, tapi juga ada perubahan bentuk yang lain. Baik sifat dan perubahan bentuk zat, pada dasarnya digolongkan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Penjelasan lebih lengkap mengenai sifat dan perubahan bentuk zat bisa kita simak sama-sama berikut ini.

Sifat suatu zat dibedakan menjadi dua, yaitu secara fisika dan kimia. Kita bahas satu-persatu, ya.

Sifat Fisika Zat

Sifat fisika suatu zat berkaitan dengan penampilan atau keadaan fisis zat tersebut, di antaranya:

1. Wujud zat

Masih ingat dengan percobaan di atas? Dari percobaan di atas tadi kita jadi tahu ya kalau wujud suatu zat terbagi menjadi tiga, yaitu padat, cair, dan gasNah, wujud zat juga dapat berubah ke wujud lain. Apa aja sih bentuk perubahannya? Eits! Tahan dulu ya. Kita akan membahasnya di bagian perubahan bentuk zat. Jadi, pastikan kamu membaca artikel ini sampai tuntas.

2. Warna

Warna merupakan salah satu sifat fisika yang dapat kamu amati secara langsung, nih. Setiap zat memiliki warna yang berbeda-beda. Hal ini yang membedakan antara zat satu dengan zat yang lainnya. Contohnya, batu bara berwarna hitam, kayu berwarna coklat, besi berwarna abu-abu keperakan, dan masih banyak lagi.

3. Kelarutan

Kelarutan adalah kemampuan suatu zat untuk larut (bercampur) dalam pelarut. Air merupakan pelarut untuk zat-zat terlarut. Apakah semua zat dapat larut? Jawabannya, enggak. Kita ambil dua contoh kasus, misalkan ada dua gelas berisi air. Gelas pertama, kamu campur dengan garam, sedangkan gelas kedua kamu campur dengan minyak. Lalu, aduk dan lihat perbedaannya. Hasilnya, garam pada gelas pertama lama kelamaan akan hilang karena bercampur (larut) dengan air. Sementara itu, minyak pada gelas kedua tidak dapat larut dengan air, sehingga membentuk dua lapisan terpisah.

4. Daya hantar listrik

Suatu zat atau benda digolongkan menjadi dua berdasarkan kemampuannya dalam menghantarkan listrik, yaitu konduktor dan isolator. Benda yang dapat menghantarkan listrik dengan baik disebut konduktor. Contohnya benda-benda yang terbuat dari logam, seperti besi, alumunium, tembaga, kawat, dsb. Sementara itu, benda yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut isolator. Contohnya, benda-benda non-logam, seperti kain, plastik, karet, kayu, dsb.

5. Kemagnetan

Berdasarkan sifat kemagnetannya, benda juga digolongkan menjadi dua, yaitu benda magnetik dan benda non-magnetik. Benda magnetik adalah benda yang dapat ditarik oleh magnet, sedangkan benda non-magnetik adalah benda yang tidak dapat ditarik oleh magnet. Umumnya, benda-benda logam akan memiliki sifat magnetik dan kebalikannya, benda non-logam akan memiliki sifat non-magnetik.

Nah, sampai di sini cukup jelas ya penjelasannya. Sekarang, kita lanjut yuk ke sifat kimia suatu zat. Ada apa aja ya kira-kira?

Sifat Kimia Zat

Sifat kimia suatu zat berkaitan dengan perubahan kimia yang dialami oleh zat tersebut, antara lain:

1. Mudah terbakar

Coba sebutkan benda apa aja yang memiliki sifat mudah terbakar? Kertas, kayu, kain, bensin, minyak tanah, gas elpiji, dan masih banyak lagi, ya. Umumnya, benda-benda tersebut terbakar karena adanya interaksi langsung dengan api. Bahan-bahan yang mudah terbakar merupakan bahan yang mudah bereaksi dengan oksigen dan menimbulkan kebakaran. Bahkan, jika reaksi kebakaran yang ditimbulkan amat cepat, hal ini dapat menyebabkan ledakan, loh.

2. Busuk dan asam

Makanan dan minuman yang dibiarkan terlalu lama akan membusuk atau basi. Hal ini terjadi karena adanya reaksi kimia antara zat-zat pada makanan dan minuman tersebut dengan oksigen (udara). Oleh sebab itu, agar makanan dan minuman jadi lebih awet, kamu bisa memanaskannya kembali atau menyimpannya ke dalam kulkas.

3. Berkarat

Reaksi antara logam dengan air dan oksigen dapat menimbulkan karat pada logam tersebut. Oleh karena itu, sesuatu yang terbuat dari logam, seperti besi dan seng akan mudah berkarat bila terkena air dan udara pada waktu yang cukup lama. Contohnya pada pagar besi. Siapa yang pagar rumahnya terbuat dari besi? Kalau kamu perhatikan, seiring waktu, pagar itu akan berkarat. Nah, biasanya, pagar besi selalu dilapisi cat untuk memperlambat proses pengaratan.



4. Mudah meledak

Interaksi antara zat yang mudah meledak dengan udara, api, atau cahaya matahari dapat menimbulkan ledakan. Pernah nggak kamu membaca peringatan “simpan di tempat yang terhindar dari sinar matahari” pada kemasan botol parfum? Hayo, kira-kira apa alasannya, ya? Ternyata, parfum yang sering kamu pakai itu mengandung bahan kimia yang mudah terbakar, lho. Jadi, harus disimpan pada suhu ruangan yang rendah. Jika terlalu banyak terkena sinar matahari, hati-hati, botol parfum bisa meledak.

5. Beracun

Beberapa zat bisa berubah menjadi sangat beracun ketika mengalami reaksi kimia tertentu. Contohnya adalah gas karbon monoksida (CO). Gas ini dihasilkan dari pembakaran tidak sempurna dari atom karbon. Gas karbon monoksida sulit sekali dideteksi karena wujudnya yang tidak berwarna dan tidak berbau. Apabila seseorang menghirup gas karbon monoksida, maka akan menyebabkan aliran oksigen dalam darah tidak lancar, gagal bernafas, hingga kematian. Wow, seram banget 

Perubahan Fisika

 

Perubahan fisika adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, tapi tidak menghasilkan zat jenis baru. Beberapa contoh peristiwa yang termasuk ke dalam perubahan fisika, antara lain membeku, mencair, menguap, mengembun, menyublim, dan mengkristal.


Perubahan Kimia

Selanjutnya, ada perubahan kimia. Perubahan kimia adalah perubahan bentuk dan ukuran suatu zat, serta menghasilkan zat baru. Beberapa contoh peristiwa perubahan kimia yang dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari kita, di antaranya besi yang berkarat, kayu menjadi lapuk, makanan dan minuman yang menjadi basi, daging yang membusuk, dan masih banyak lagi.

Contoh perubahan kimia di atas tidak hanya mengubah bentuk dan ukuran zat, tapi juga menghasilkan zat baru. Meskipun begitu, selama terjadi perubahan kimia, massa zat sebelum reaksi akan tetap sama dengan massa zat sesudah reaksi.