Thursday, February 13, 2020

PASANG SURUT AKIBAT PEREDARAN BULAN


Pasang Surut


Oleh karena Bulan merupakan benda langit terdekat ke Bumi, maka gaya tarik gravitasi sangat berpengaruh, meskipun massa Bulan cukup kecil. Terjadinya peristiwa pasang surut permukaan laut di Bumi disebabkan oleh pengaruh itu. Bumi akan mengalami pasang setinggi-tingginya pada saat fase Bulan Baru dan Bulan Purnama yang disebut pasang maksimum. Pada keadaan Bulan-Bumi-Matahari tegak lurus (fase kuartir, wajahnya separuh), pasang yang terjadi serendah-rendahnya yang disebut pasang minimum atau perbani. Dengan gaya tariknya itu, mengakibatkan Bumi mempunyai gerak angguk (nutasi) dan rotasi Bumi pun diperlambat 0,0015 detik dalam rentang waktu 100 tahun (rentang panjang hari bertambah). Dari jarak dan kecepatan peredaran Bulan, kita dapat mengetahui massanya yaitu sekitar 1/80 kali massa Bumi. Sementara itu, dari jarak serta diameter sudutnya diketahui bahwa jari-jarinya adalah 1.738 km (sekitar ¼ jari-jari Bumi). Oleh karena itu, gravitasi di permukaan Bulan hanya 1/6 kali di Bumi (dengan besar tenaga yang sama, bila kita meloncat di Bumi hanya setinggi satu meter – maka di Bulan dapat berlipat ketinggiannya).

 

Adanya kesesuaian sedemikian wajahnya yang kita lihat selalu sama adalah akibat adanya gaya pasang surut yang telah ada sejak awal mula pembentukan Bulan. Kasus unik bahwa gaya ini sangat terasa apabila yang terlibat adalah benda cair atau gas. Kenyataan kini, bahwa sebagian wajah Bumi diselimuti cairan (laut). Dampaknya antara lain periode rotasi Bulan seolah tertahan. Hadirnya gaya pasang surut antara Bumi – Bulan, tidak lepas dengan adanya gaya gravitasi Matahari dan Bulan. Memang gaya gravitasi Matahari lebih besar dari Bulan, namun ternyata gaya pasang surut Bulan lebih besar dari Matahari. Hal ini karena sejatinya gaya pasang surut adalah perbedaan gaya gravitasi. Jadi semisal di suatu tempat sebut lokasi A dan B di Bumi (lihat gambar di atas), maka akan ada perbedaan gravitasi akibat Bulan dan Matahari. Ternyata perbedaan gravitasi akibat Bulan lebih besar dibanding dengan akibat perbedaan gravitasi yang disebabkan oleh Matahari. Jadi, justru dalam hal ini artinya gaya pasang surut Bulan lebih besar dibanding gaya pasang surut Matahari dengan perbedaan sekitar 2,2 kalinya. Untuk suatu lokasi tertentu, akan mengalami 2 kali pasang dan 2 kali surut dalam sehari.
Akibat lain dari gaya pasang surut ini adalah Bulan menjauhi Bumi sekitar 3,8 – 4 cm per tahun. Jadi momentum-sudut Bulan akan membesar, namun sebagai kompensasinya adalah bertambah panjangnya rentang waktu rotasi Bumi atau kecepatan rotasi semakin kecil. Bila dihitung sekitar 600 juta tahun lalu, periode rotasi Bumi hanya kisaran 18 jam (kini kisaran 24 jam, dengan kecepatan rotasi di ekuator sekitar 1.670 km/jam). Tentu ini pula yang turut menentukan iklim, selanjutnya pola dan ragam kehidupan di muka Bumi.

No comments:

Post a Comment