Wednesday, August 7, 2019

Materi Kelas 9KD.3














Bab







3



 
Sistem Koordinasi
 
dan Alat Indra pada Manusia


 




Apakah yang akan kalian lakukan bila tiba-tiba ada cahaya matahari yang memantul melalui kaca spion dan mengenai mata kalian? Tentu kalian akan memberikan reaksi, ada yang memalingkan muka, ada yang menyempitkan kelopak mata, ada yang berusaha menghalangi cahaya dengan telapak tangan.
Reaksi yang kalian lakukan tersebut merupakan suatu kegiatan yang dikendalikan oleh suatu pengendali atau pengontrol di dalam tubuh, yang disebut sistem koordinasi. Kalian akan dikenalkan dengan sistem koordinasi sehingga nantinya kalian akan dapat mendeskripsikan sistem koordinasi, alat indra pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Tugas koordinasi tersebut dilakukan oleh hormon, saraf dan indra. Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi tersebut dapat berlangsung yaitu reseptor, konduktor, dan
efektor.



Peta Konsep

Untuk mempermudah memahami materi ini, perhatikan peta konsep berikut ini.

Sistem Koordinasi  dan Alat Indra pada Manusia

menjelaskan


Sistem  Koordinasi

Indra 

meliputi                                                                                                                                     meliputi

Sistem  Saraf         Hormon

Mata 

Hidung 

Telinga 

Kulit 




Kata Kunci


Setelah kalian memahami peta konsep di atas, perhatikan kata-kata kunci berikut yang merupakan kunci dan cara memahami materi ini.

      Sistem saraf
      Neuron
      Gerak refleks
      Hormon
      Saraf simpatik

      Indra
      Saraf parasimpatik




Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   31






A. Pendahuluan







1. Reseptor

Dalam sistem koordinasi diperlukan tiga komponen agar fungsi koordinasi dapat berlangsung, yaitu reseptor, konduktor, dan efektor.



Reseptor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Bagian yang berfungsi sebagai penerima rangsangan tersebut adalah indra.


2. Konduktor



Konduktor adalah bagian tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan. Bagian tersebut adalah sel-sel saraf (neuron) yang membentuk sistem saraf. Sel-sel saraf ini ada yang berfungsi membawa rangsangan ke pusat saraf ada juga yang membawa pesan dari pusat saraf.


3. Efektor



Efektor adalah bagian tubuh yang menanggapi rangsangan, yaitu otot dan kelenjar (baik kelenjar endokrin dan kelenjar eksokrin).
Keterkaitan ketiga komponen tersebut dapat kita buat skema sederhana seperti berikut.





rangsangan    reseptor    neuron         pusat  saraf     neuron         efektor       tanggapan




Nah, dari skema di atas tampak jelas bahwa antara sistem saraf dan indra sangat erat kaitannya dalam sistem koordinasi.
Berikut ini akan kita bahas mengenai sistem saraf dan indra tersebut.



32  IPA Terpadu IX






B. Sistem Saraf


Sebagai  sistem  koordinasi, sistem saraf mempunyai fungsi:
1.  Pengendalian kerja alat-alat tubuh agar bekerja serasi.
2.  Alat komunikasi antara tubuh dengan lingkungan di luar tubuh, yang dilakukan oleh ujung saraf pada indra, dan lingkungan dalam tubuh.
3.  Pusat kesadaran, kemauan, dan pikiran.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut maka sistem saraf tersusun oleh berbagai organ, jaringan dan juga komponen terkecil yaitu sel.

1. Sel Saraf



Sistem saraf tersusun oleh komponen-komponen terkecil yaitu sel-sel saraf atau neuron. Neuron inilah yang berperan dalam menghantarkan impuls (rangsangan). Sebuah sel saraf terdiri tiga bagian utama yaitu badan sel, dendrit dan neurit (akson). Lihat Gambar 3.1












badan  sel    akson 


seludang  myelin

nodus  ranvier


Gambar 3.1  Struktur sel saraf
Sumber: Encyclopedia

a.  Badan sel
Badan sel saraf mengandung inti sel dan sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat mitokondria yang berfungsi sebagai penyedia energi untuk membawa rangsangan.


Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   33




b.  Dendrit
Dendrit adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma. Pada umumnya sebuah neuron mempunyai banyak dendrit dan ukuran dendrit pendek. Dendrit berfungsi membawa rangsangan ke badan sel.

c.  Neurit (akson)
Neurit atau akson adalah serabut-serabut yang merupakan penjuluran sitoplasma yang panjang. Sebuah neuron memiliki satu akson. Neurit berfungsi untuk membawa rangsangan dari badan sel ke sel saraf lain. Neurit dibungkus oleh selubung lemak yang disebut myelin yang terdiri atas perluasan membran sel Schwann. Selubung ini berfungsi untuk isolator dan pemberi makan sel saraf.
Antara neuron satu dengan neuron satu dengan neuron berikutnya tidak bersambungan secara langsung tetapi membentuk celah yang sangat sempit. Celah antara ujung neurit suatu neuron dengan dendrit neuron lain tersebut dinamakan sinapsis (lihat Gambar 3.2). Pada bagian sinaps inilah suatu zat kimia yang disebut neurotransmiter (misalnya asetilkolin) menyeberang untuk membawa impuls dari ujung neurit suatu neuron ke dendrit neuron berikutnya.










Sinapsis neural





Gambar 3.2  Sinapsis




34  IPA Terpadu IX




Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu:

a. Neuron sensorik
Neuron  sensorik  adalah


Ujung
sensorik



Badan sel

(1) Neuron sensorik

neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra) ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang).


(2) Neuron asosiasi




Myelin






(4) Efektor           (3) Neuron motorik

Gambar 3.3  Neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron konektor
Sumber: Biology Life on Earth

b. Neuron motorik
Neuron motorik adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot dan kelenjar).

c. Neuron konektor
Neuron  konektor adalah neuron yang membawa impuls dari neuron sensorik ke neuron motorik.


2. Jalan yang Dilalui Impuls

Pada umumnya kita menggerakkan bagian badan karena kemauan kita atau atas perintah otak. Menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan merupakan contoh gerak yang kita sadari, sehingga gerak semacam ini disebut gerak sadar.
Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Secara ringkas lintasan/jalan gerak sadar tersebut dapat kita buat skema sebagai berikut.

Rangsangan     neuron sensorik     otak     neuron motorik gerak




Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   35




Kadang-kadang bagian tubuh kita juga melakukan suatu gerakan yang terjadinya secara tiba-tiba tanpa disadari. Misalnya saat lutut kita diketuk/ dipukul pada bagian tendon (lihat Gambar
3.4). Akibatnya secara tidak sadar, kaki kita akan menyentak. Gerakan yang dilakukan oleh kaki tersebut terjadi secara tiba-tiba dan tidak diperintah oleh otak. Gerak semacam ini disebut gerak refleks. Secara ringkas lintasan gerak refleks dapat kita buat skema sebagai berikut.


Rangsangan     neuron sensorik     sumsum tulang belakang

neuron motorik     gerak



Interneuron







Sumsum tulang belakang
(sayatan melintang)
Neuron motoris memfasilitasi otot fleksor

Badan sel neuron sensoris dalam ganglion akar dorsal

Neuron motoris memfasilitasi kuadrisep
Neuron sensoris


Resepsor sensoris (regangan) Otot kuadrisep (ekstendor)













Gambar 3.4  Jalan yang dilalui impuls gerak refleks spinalis
Sumber: Biologi Jilid 3 (2004): 203









36  IPA Terpadu IX




Tapi kalian harus tahu bahwa jalannya impuls gerak refleks ada dua macam yaitu lintasan refleks spinalis dan lintasan refleks cranialis. Lintasan refleks spinalis yaitu lintasan gerak refleks yang melalui sumsum tulang belakang. Contohnya gerakan mengangkat kaki secara tiba-tiba saat lutut kita dipukul. Sedangkan lintasan cranialis yaitu bila lintasan gerak refleks melalui otak, tetapi otak memberikan tanggapan secara langsung tanpa kesadaran manusia. Contoh gerak refleks yang melalui lintasan cranialis adalah gerak mengecilnya pupil mata apabila mata menerima cahaya yang terang.
Untuk mengetahui gerak refleks lakukan kegiatan berikut.



Kegiatan 3.1





A.  Tujuan

Gerak Refleks

Untuk mengetahui gerak refleks pada pupil mata.
B.  Alat dan Bahan
Lampu senter kecil
C.  Cara Kerja
1.  Perhatikan pupil mata teman kalian.
2.  Tanpa memberitahukan kepadanya, arahkan nyala lampu senter ke mata teman kalian tersebut.
3.  Amatilah perubahan yang terjadi pada pupil mata teman kalian.
4.  Tanyakan kepada teman kalian tersebut, apakah dia menyadari perubahan yang terjadi pada pupil matanya.
5.  Gambarkan pada kertas manila keadaan pupil teman kalian sebelum dan sesudah disinari.
6.  Jelaskan hasil pengamatan kalian kepada teman di kelas kalian.






No comments:

Post a Comment