Thursday, August 8, 2019

SISTEM INDRA MANUSIA (Lajutan)



C.  Sistem Indra

Di bagian awal pokok bahasan ini sudah disinggung bahwa indra berperan sebagai reseptor, yaitu bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indra yang berfungsi sebagai penerima rangsangan yaitu:
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor).
2.  Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya indra keseimbangan (statoreseptor).
3.  Hidung, sebagai penerima rangsang bau berupa gas (kemoreseptor).
4.  Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut (kemoreseptor).
5.  Kulit, sebagai penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor) dan suhu (temperatur).



46  IPA Terpadu IX




Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1.  Indra tersebut secara anatomi tidak ada kelainan.
2.  Bagian untuk penerima rangsang bekerja dengan baik.
3.  Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
4.  Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila salah satu dari bagian tersebut rusak atau terganggu, maka hubungan dengan dunia luar akan terganggu juga.

1. Mata



Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa cahaya, karena di dalamnya terdapat reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
Mata terletak di dalam rongga mata yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Selain itu mata juga dilindungi oleh:
a.  Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan benda.
b.  Bulu mata, untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu menyilaukan.
c.  Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d.  Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk    menjaga  kelembapan  mata  dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.




Vitreus humor
Kornea
Iris
Lensa
Pupil
Aqueous humor
Ligamen penggantung

Otot

Retina

Arteri dan vena retina

Koroid

Fovea

Saraf optik


Bintik buta

Sklera

Gambar 3.9  Bagian-bagian mata



Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   47




Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:

a.  Lapisan sklera atau selaput putih
Merupakan lapisan paling luar, sangat kuat. Lapisan ini berwarna putih sehingga sering disebut lapisan putih mata. Di bagian depan lapisan ini membentuk kornea yang bening, untuk menerima cahaya masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.

b.  Lapisan koroid atau selaput hitam
Merupakan lapisan di bawah sklera dan lapisan tengah bola mata. Bagian ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah. Berfungsi untuk menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata.
Di bagian depan mata, koroid membentuk iris. Iris ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian tengah iris terdapat pupil yang merupakan celah (bukaan), untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk mata.
Di belakang iris terdapat lensa mata berbentuk cembung di kedua sisi yang diikat oleh ligamen suspensori. Mencembung atau memipihnya lensa menyebabkan mata berakomodasi. Lihat Gambar
3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata.



Ligamen penggantung
Benda dekat



Benda jauh

Ligamen penggantung

Otot kontraksi

Otot relaksasi



a. Mata melihat benda dekat              b. Mata melihat benda jauh


Gambar 3.10  Bentuk lensa mata saat melihat benda dekat dan jauh




48  IPA Terpadu IX




c.  Retina atau selaput pelangi
Retina adalah lapisan mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat bagian yang paling peka terhadap cahaya yaitu bintik kuning (fovea). Selain itu pada retina juga terdapat bintik buta, yaitu tempat keluarnya saraf mata.
Pada retina tersusun kurang lebih 125 juta sel- sel batang (sel basilus) yang mampu menerima rangsang cahaya tidak berwarna dan untuk melihat pada keadaan cahaya redup. Selain sel batang, pada retina juga terdapat kurang lebih 7 juta sel kerucut (sel konus) yang berfungsi menerima rangsang cahaya kuat dan berwarna. Sel kerucut lebih banyak terdapat pada bagian bintik kuning (fovea centralis). Jadi bila ingin melihat suatu benda dengan jelas, maka bayangan harus jatuh di bagian ini.

Terminal sinaptik                                           Segmen bagian luar

Badan sel







Cakram bermembran yang mengandung pigmen visual
Gambar 3.11  Skema sel kerucut dan sel batang

Sel batang







Sel Kerucut



Retina

Sinar masuk

Sel berpigmen

Sel horizontal

Sel amakrin

Sel kerucut




Sinar masuk



Saraf mata

Lapisan
ganglion

Sel bipolar

Sel batang


Saraf mata

Gambar 3.12  Kedudukan sel kerucut dan sel batang pada retina



Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   49




Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali tidak mengandung sel batang ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut bintik buta. Bila cahaya jatuh di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa-apa
Untuk memahami fungsi bagian-bagian mata, coba kalian isi Tabel 3.3 kegiatan berikut.


Kegiatan 3.3


Tabel 3.3 Fungsi Bagian-bagian Mata
No.
Bagian Mata
Fungsi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Kornea
Iris dan pupil
Lensa Retina Bintik buta
Selaput hitam Kelopak mata Bulu mata
Air mata
Aqueous humor



Suatu benda dapat dilihat oleh mata, bila benda tersebut memantulkan cahaya. Cahaya yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea dan diteruskan ke lensa melalui pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan dan difokuskan di retina sehingga membentuk bayangan kecil dan terbalik pada retina. Tetapi oleh otak bayangan tersebut diartikan seperti gambar yang kita lihat.


Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut.
Cahaya dipantulkan oleh benda o ditangkap oleh kornea o melewati pupil o lensa o aqueos humor o retina o bayangan o otak o kesan melihat




50  IPA Terpadu IX




Bayangan benda yang jatuh pada bintik buta tidak akan terlihat. Untuk mengetahui adanya bintik buta tersebut, lakukan kegiatan berikut.

Kegiatan 3.4




A.  Tujuan

Menentukan Bintik Buta

Mengetahui adanya bintik buta pada mata

B.  Alat dan Bahan
Meja, Bolpoint warna hitam dan merah (dapat diganti warna lain), Mistar.

C.  Cara Kerja
1.  Bekerjalah secara berkelompok beranggotakan tiga siswa.
2.  Suruh teman kalian menempatkan bolpoint warna merah dan hitam berimpit pada tepi meja dengan ujung di atas. Warna merah di tangan kanan dan hitam di tangan kiri.
3.  Tutup mata kanan kalian dengan telapak tangan. Arahkan pandangan mata kiri kalian pada ujung bolpoint warna hitam. Jangan melirik balpoin warna merah.
4.  Suruh teman kalian menggeser bolpoint warna merah ke arah kanan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi?
Saat ujung bolpoint warna merah di tangan kanan teman kalian tidak tampak, kalian telah menemukan bintik buta mata kiri.
5.  Lakukan kegiatan yang sama pada mata kanan.
6.  Ukurlah jarak ujung bolpoint tersebut mulai tidak tampak dari tempat semula.
7.  Ulangi masing-masing mata sebanyak tiga kali.
8.  Catatlah dalam tabel.
9.  Lakukan juga terhadap teman yang lain.

D.  Tabel Pengamatan


Nama
Jarak Ujung Bolpoint Merah
Mulai Tidak Tampak (cm)
Jarak Ujung Bolpoint Hitam
Mulai Tidak Tampak (cm)

I        II       III     Rata- rata
I        II       III    Rata- rata



Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   51




E.  Pertanyaan
1.  Bagaimanakah jarak bolpoint merah dan hitam mulai tidak tampak?
2.  Samakah jarak bolpoint mulai tidak tampak antara siswa satu
dengan yang lain?
3.  Apakah kesimpulan kalian tentang bintik buta dari percobaan ini?


2. Telinga



Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran dan keseimbangan. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.

a.  Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1)  Daun telinga, berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan gelombang bunyi.
2)  Liang telinga (saluran auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang dinding liang telinga terdapat rambut halus, kelenjar minyak dan        kelenjar  keringat,  yang  berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3)  Selaput gendang telinga (membran tymphani), yang membatasi telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.

b.  Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1)  Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga tulang kecil yang bersambung dari selaput gendang telinga menuju telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah tulang martil (malleus), yang letaknya paling luar berhubungan dengan selaput gendang telinga. Berikutnya adalah tulang landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi. Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan saluran rumah siput pada tingkap jorong.




52  IPA Terpadu IX




2)  Saluran Eustachius, yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah, menguap, bersin atau membuka mulut. Fungsi saluran ini adalah untuk memasukkan udara ke rongga telinga tengah sehingga tekanan udara di kedua gendang telinga sama dengan udara di luar tubuh.

c.  Telinga dalam
Telinga bagian dalam terdiri atas:
1)  Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan membran yang terdapat pada pangkal saluran rumah siput (kokhlea). Tingkap jorong merupakan membran berbentuk oval yang berhubungan dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran berbentuk bundar/ bulat. Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap bulat sebagai penyeimbang getaran.
2)  Saluran rumah siput (kokhlea), yaitu saluran
berbentuk spiral menyerupai rumah siput. Di dalam kokhlea ( di bagian tengah) terdapat organ corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka terhadap getaran. Impuls yang timbul di dalam sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori ke otak (lihat Gambar 3.13).



Osikel


Saluran pendengaran

Koklea yang diluruskan (skema) Jendela
oval

Jendela bulat


Membran tektorial      Limfa

Telinga tengahSaluran auditori





Membran timpani







Jendela  Tabung

Saraf auditori
Koklea
Sel-sel
rambut Membran basilar
Limfa

(Gendang telinga)  bulat

Bustachius

Organ corti    Ke saraf auditori
Irisan melintang melalui koklea

Gambar 3.13  Bagian-bagian telinga manusia
Sumber: Biologi 2


Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   53




3)  Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semi sirkularis), yaitu tiga buah saluran setengah lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk sudut 90°. Pada ujung setiap saluran terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi? Kita dapat mendengar suatu bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagai berikut (lihat Gambar 3.15).
1)  Gelombang bunyi diterima daun telinga.
2)  Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3)  Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4)  Getaran tersebut diteruskan oleh tulang-tulang. pendengaran (osikel).
5)  Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan limfe di dalam kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea menggerakkan sel reseptor organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar ke otak untuk diartikan.
7)  Getaran cairan limfe juga menggerakkan tingkap bulat bergerak keluar masuk untuk mengatur tekanan udara di dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.
Bunyi yang didengar manusia adalan bila bunyi tersebut mempunyai frekuensi 20 - 20 000 getaran/ detik (Hz).



4                                       6
2

5
1

7
3




Gambar 3.14  Jalan gelombang bunyi dalam telinga
Sumber: Memahami dunia tersembunyi; Panca Indra


54  IPA Terpadu IX




Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan ini terdapat pada telinga dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1)  Posisi tubuh yang berhubungan dengan gravitasi (keseimbangan statis) yang dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
2)  Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang dilakukan oleh tiga saluran setengah lingkaran.
Pada ujung setiap saluran setengah lingkaran terdapat struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya terdapat reseptor  menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang menyerupai rambut tersebut menghadap ke bagian yang berbentuk jeli (lihat Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh (kepala), maka cairan yang ada di dalam saluran setengah lingkaran bergerak dan merangsang sel reseptor seperti rambut tersebut. Oleh sel reseptor gerakan tersebut diubah menjadi impuls dan diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh.
Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang dengan cara menekan sel reseptor serta bereaksi terhadap gravitasi. Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.

Saluran
semisirkuler

Aliran endolimfa

Ampula


Aliran endolimfa








Vestibula







Utrikel

Saraf vestibuler






Kepala






Serabut saraf

Kepala
Rambut Sel rambut

Sakul

Arah pergerakan tubuh


Gambar 3.15  Reseptor-reseptor pada saluran setengah lingkaran, sakulus dan utrikulus.
Sumber: Biologi Jilid 3 (2004): 247


Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   55




3. Hidung



Hidung manusia merupakan organ tempat beradanya reseptor pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ ini kita dapat mengetahui berbagai macam bau. Bahkan hanya dengan mambau saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus melihatnya.
Potensial aksiSel-sel reseptor yang berfungsi untuk menerima rangsangan zat kimia berupa uap terletak di rongga hidung bagian atas (lihat Gambar 3.16). Daerah ini memiliki ukuran sekitar 250 mm2. Sel-sel reseptor ini mempunyai rambut-rambut halus (silia) di ujungnya dan diliputi selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembap. Dari sel-sel reseptor ini rangsang dibawa oleh serabut saraf menuju pusat pembau di otak.


O t a k



Rongga hidung

Bulbus
olfaktoris

Tulang

Sel epitelium

Sel kemoreseptor



Mukus

Gambar 3.16 Skema sel-sel penerima rangsang bau
Sumber: Biologi Jilid 3 (2004): 251

Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang sel-sel reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita dapat mengetahui bau tersebut.

Proses membau dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bau di udara pernapasan o masuk rongga hidung o larut dalam selaput lendir o diterima saraf pembau o menuju otak o terjadi kesan bau.



56  IPA Terpadu IX




4. Lidah



Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap (khemoreseptor). Zat yang dapat dikecap adalah zat- zat kimia berupa larutan. Pada saat kita mengecap makanan, rasa yang timbul sebenarnya adalah perpaduan antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra pengecap erat kaitannya dengan indra pembau.
Lidah terbentuk oleh jaringan otot yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di cermin, maka akan tampak tonjolan-tonjolan kecil di permukaan lidah. Tonjolan kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis papila yang ada di permukaan lidah yaitu: a.  Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila
ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk huruf V.
b.  Papila fungiformis, yang berbentuk seperti jamur.
Papila ini menyebar di permukaan ujung dan sisi lidah.
c.  Papila filiformis, yang berbentuk seperti rambut.
Papila ini merupakan papila terbanyak. Papila ini lebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan daripada pengecap.
Pada papila-papila inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan ujung-ujung saraf pengecap dan oleh serabut-serabut saraf dihubungkan dengan otak.
Suatu zat dapat dirasakan oleh lidah bila zat tersebut berupa larutan. Larutan tersebut kemudian memenuhi parit-parit di sekitar papila-papila. Karena pada papila tersebut terdapat kuncup-kuncup pengecap, maka zat yang mengisi parit tersebut merangsang kuncup pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan.
Kuncup-kuncup pengecap dapat membedakan empat rasa pokok yaitu asam, pahit, manis dan asin. Namun terkadang kita juga dapat merasakan lebih dari empat rasa tersebut. Hal ini terjadi karena melibatkan faktor-faktor lain yaitu:




Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   57




a.  Kombinasi keempat rasa utama tersebut menghasilkan rasa baru.
b.  Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan sentuhan.
Keempat rasa tersebut di atas, dirasakan oleh kuncup-kuncup pengecap yang berbeda dan kuncup- kuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di permukaan lidah (lihat Gambar 3.17). Namun tiap orang mempunyai variasi keluasan daerah penyebaran rasa tersebut.


manis                asam               asin               pahit

Gambar 3.17  Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah
Sumber: Biologi 2

Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari lidah yang peka terhadap rasa manis, asin, pahit dan asam, lakukan kegiatan berikut.



Kegiatan 3.5




Daerah Kepekaan Lidah


A.  Tujuan
Mengenal daerah-daerah pada lidah yang paling peka terhadap rasa manis, asam, pahit dan asam.








58  IPA Terpadu IX




B.  Alat dan Bahan
1.  4 gelas
2.  Larutan gula
3.  Larutan asam cuka encer
4.  Larutan garam dapur
5.  Larutan pil kina (dapat diganti larutan pahit yang lain)
6.  Cotton bud atau kapas bertangkai
7.  Kertas hisap atau tisu
8.  Saputangan besar
9.  Air masak secukupnya untuk berkumur
C.  Cara Kerja
1.  Siapkan larutan gula, larutan asam cuka encer, larutan garam dan larutan pil kina dalam gelas dan beri label A,B,C dan D.








A
B
C                      D
Larutan gula
Larutan cuka
Larutan garam Larutan Pil Kina
2.  Tutuplah kedua mata teman kalian dengan menggunakan saputangan besar. Mintalah dia berkumur dan menjulurkan lidahnya untuk dikeringkan.
3.  Celupkan cotton bud ke dalam larutan gelas A dan usapkan pada salah satu bagian permukaan lidah, misalkan bagian pangkal lidah (bagian1).
4.  Tanyakan kepada teman kalian tadi apakah merasakan cairan tersebut. Jawaban cukup mengangguk, bila merasakan dan menggelengkan kepala bila tidak merasakan. Catat dalam tabel pengamatan dengan memberi tanda + bila merasakan dan tanda- bila tidak merasakan.
5.  Lakukan juga cara yang sama untuk bagian 2,3 dan 4 pada lidah teman kalian tersebut.
Setiap ganti larutan gunakan cotton bud yang baru dan selalu berkumur dulu lalu dikeringkan.
6.  Lakukan cara seperti di atas, untuk larutan B kepada teman kedua, larutan C untuk teman ketiga dan larutan D untuk kalian sendiri.



Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   59




D.  Tabel Pengamatan

Larutan
Pangkal Lidah
Tepi Lidah
Tengah Lidah
Ujung Lidah


(Bagian 1)
(Bagian 2)
(Bagian 3)
(Bagian 4)







Gula
Cuka encer
Garam
Pil kina





E.  Pertanyaan
1.  Berdasarkan hasil pengujian di atas, sebutkan bagian permukaan lidah yang peka terhadap rasa:
a.  Manis b.  Asam c.   Asin d.  Pahit
2.  Apakah kesimpulan kalian dari percobaan ini?



5. Kulit



Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai indra perasa dan peraba. Reseptor-reseptor yang terdapat pada kulit adalah:
a.  Korpus meissner, yang terletak di dekat permukaan kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki paling banyak reseptor peraba.
b.  Korpus pacini, yang berfungsi menerima rangsang tekanan. Letaknya di bawah lapisan dermis.
c.  Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
d.  Korpus krause, befungsi untuk menerima rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
e.  Ujung saraf tanpa selaput, yang peka terhadap rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis. Saraf ini sangat penting untuk keselamatan tubuh.  Jika  terjadi  sesuatu  yang  tidak



60  IPA Terpadu IX




menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara lain dengan adanya gerak refleks.


D.  Kelainan dan Penyakit pada Sistem
Indra


Beberapa kelainan atau penyakit pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Miopi (Rabun Jauh)
Yaitu kelainan pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di depan retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis tengah mata panjang. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.

2. Hypermetropi (Rabun Dekat)

Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis tengah mata pendek. Kelainan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa positif.


3. Presbiopi







4. Rabun Senja






5. Katarak



Yaitu kelainan pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa positif dan lensa negatif.



Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.



Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau juga faktor usia.




Sistem Koordinasi dan Alat Indra pada Manusia   61




Rangkuman

1.  Tiga komponen dalam fungsi koordinasi:
a.  Reseptor : bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan.
b.  Konduktor  : bagian  tubuh yang berfungsi sebagai penghantar rangsangan.
c.   Efektor : bagian tubuh yang menanggapi rangsangan.
2.  Sel saraf terdiri atas:
a.  Badan sel b.  Dendrit
c.   Neurit (akson)
3.  Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan:
a.  Neuron sensorik b.  Neuron motorik c.   Neuron konektor
4.  Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf sadar dan saraf tak sadar.
5.  Sistem saraf sadar dibagi menjadi saraf pusat dan saraf tepi.
6.  Sistem saraf tak sadar dibagi menjadi saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
7.  Saraf pusat dibagi menjadi otak dan sumsum tulang belakang
8.  Saraf tepi dibagi menjadi 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
9.  Indra manusia terdiri atas mata, telinga, hidung, lidah, kulit.
10. Kelainan dan penyakit pada indra, misalnya miopi, hipermetropi, presbiopi, rabun senja, katarak.




Refleksi

Sebagai bahan refleksi, coba buatlah skema dasar dari sistem koordinasi manusia. Jelaskan masing-masing! Jika merasa kesulitan tanyakan pada teman/guru kalian. Jika sudah paham kalian bisa melanjutkan pembelajaran ke bab berikutnya.

No comments:

Post a Comment