
Di bagian awal
pokok bahasan ini sudah disinggung
bahwa indra berperan
sebagai reseptor, yaitu bagian
tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsangan. Ada lima macam indra
yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan yaitu:
1. Mata, sebagai penerima rangsang cahaya
(fotoreseptor).
2. Telinga, sebagai penerima rangsang getaran bunyi (fonoreseptor) dan tempat beradanya
indra keseimbangan (statoreseptor).
3. Hidung,
sebagai penerima rangsang bau berupa
gas (kemoreseptor).
4. Lidah, sebagai penerima rangsang zat yang terlarut
(kemoreseptor).
5. Kulit, sebagai
penerima rangsang sentuhan
(tangoreseptor) dan suhu (temperatur).

Tiap indra akan berfungsi dengan sempurna apabila:
1. Indra tersebut
secara anatomi tidak ada kelainan.
2. Bagian untuk penerima
rangsang bekerja dengan
baik.
3. Saraf-saraf yang membawa rangsang dari dan ke otak bekerja baik.
4. Pusat pengolahan rangsang di otak bekerja baik.
Bila salah satu
dari bagian tersebut rusak atau
terganggu, maka hubungan
dengan dunia luar akan
terganggu juga.
1. Mata
Mata berfungsi untuk menerima rangsang berupa
cahaya, karena di dalamnya terdapat
reseptor penerima cahaya yang disebut fotoreseptor.
Mata terletak di
dalam rongga mata yang dilindungi
oleh tulang-tulang tengkorak.
Selain itu mata juga dilindungi oleh:
a. Kelopak mata, berupa kulit tipis
yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu atau sentuhan
benda.
b. Bulu mata, untuk melindungi
mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c. Alis, untuk melindungi mata dari aliran keringat
dan air hujan.
d. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata, untuk menjaga kelembapan
mata dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Vitreus humor
Kornea

Lensa
Pupil
Aqueous humor
Ligamen penggantung
Otot
Retina
Arteri dan vena retina
Koroid
Fovea
Saraf optik
Bintik buta
Sklera
Gambar 3.9 Bagian-bagian mata

Mata manusia berbentuk agak bulat dengan garis tengah
kurang lebih 2,5 sentimeter. Mata tersebut terdiri atas tiga lapisan jaringan yaitu:
a. Lapisan sklera atau selaput
putih
Merupakan lapisan
paling luar, sangat kuat.
Lapisan ini berwarna
putih sehingga sering disebut lapisan
putih mata. Di bagian depan
lapisan ini membentuk kornea yang
bening, untuk menerima cahaya
masuk ke dalam mata. Kornea ini selalu basah
oleh air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air mata.
b. Lapisan
koroid atau selaput hitam
Merupakan lapisan di
bawah sklera dan lapisan tengah bola mata. Bagian
ini banyak mengandung melanin dan pembuluh darah.
Berfungsi untuk menghentikan refleksi cahaya yang menyimpang di dalam mata.
Di bagian depan mata, koroid membentuk iris. Iris
ini mengandung pigmen hitam, biru, hijau atau coklat, sehingga dapat sebagai penentu warna mata. Di bagian
tengah iris terdapat pupil yang
merupakan celah (bukaan), untuk mengatur
intensitas cahaya yang masuk mata.
Di belakang
iris terdapat lensa
mata berbentuk cembung di
kedua sisi yang diikat oleh
ligamen suspensori. Mencembung atau memipihnya
lensa menyebabkan mata berakomodasi. Lihat Gambar
3.10 yang memperlihatkan perubahan lensa mata.
Ligamen penggantung

Benda jauh
Ligamen penggantung
Otot kontraksi
Otot relaksasi
a. Mata melihat benda dekat b. Mata melihat benda jauh
Gambar 3.10
Bentuk lensa mata saat melihat benda dekat dan jauh

c. Retina
atau selaput pelangi
Retina adalah lapisan
mata paling dalam. Pada lapisan ini terdapat bagian yang paling peka terhadap
cahaya yaitu bintik kuning (fovea).
Selain itu pada retina juga
terdapat bintik buta, yaitu tempat
keluarnya saraf mata.

Terminal sinaptik Segmen bagian luar
Badan sel
Cakram bermembran yang mengandung
pigmen visual
Gambar 3.11
Skema sel kerucut dan sel batang
Sel batang
Sel Kerucut
Retina
Sinar masuk
Sel berpigmen
Sel horizontal
Sel amakrin
Sel kerucut
Sinar masuk
Saraf mata
Lapisan

Sel bipolar
Sel batang
Saraf mata
Gambar 3.12
Kedudukan sel kerucut dan sel batang pada retina

Di retina juga dijumpai daerah yang sama sekali
tidak mengandung sel batang
ataupun sel kerucut. Bagian ini disebut
bintik buta. Bila cahaya jatuh
di daerah ini, kita tidak bisa melihat apa-apa
Untuk memahami fungsi
bagian-bagian mata, coba kalian isi Tabel 3.3 kegiatan berikut.
Kegiatan 3.3

No.
|
Bagian Mata
|
Fungsi
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
|
Kornea
Iris dan pupil
Lensa Retina
Bintik buta
Selaput hitam
Kelopak mata Bulu mata
Air mata
Aqueous humor
|
|
Suatu benda dapat dilihat
oleh mata, bila benda
tersebut memantulkan cahaya. Cahaya
yang dipantulkan oleh benda masuk ke mata melalui kornea
dan diteruskan ke lensa melalui
pupil. Oleh lensa, cahaya tersebut dibiaskan
dan difokuskan
di retina
sehingga membentuk bayangan kecil
dan terbalik
pada retina. Tetapi oleh
otak bayangan
tersebut diartikan seperti
gambar yang kita lihat.
Proses melihat dapat dijelaskan sebagai berikut.



Kegiatan 3.4
A. Tujuan
Menentukan
Bintik Buta
Mengetahui adanya bintik buta pada mata
B. Alat dan Bahan
Meja, Bolpoint warna hitam dan merah (dapat diganti warna lain),
Mistar.
C. Cara Kerja
1. Bekerjalah
secara berkelompok beranggotakan tiga siswa.
2. Suruh teman kalian menempatkan bolpoint warna merah dan hitam berimpit
pada tepi meja dengan ujung di atas. Warna
merah di tangan kanan dan hitam di tangan kiri.
3. Tutup
mata kanan kalian dengan telapak
tangan. Arahkan pandangan mata kiri kalian pada ujung bolpoint warna hitam.
Jangan melirik
balpoin warna merah.
4. Suruh teman
kalian menggeser bolpoint warna merah
ke arah kanan secara perlahan-lahan. Apa yang terjadi?
Saat ujung bolpoint warna merah di tangan kanan teman kalian
tidak tampak, kalian telah menemukan bintik buta mata kiri.
5. Lakukan
kegiatan yang sama pada mata kanan.
6. Ukurlah
jarak ujung bolpoint tersebut mulai tidak
tampak dari tempat semula.
7. Ulangi masing-masing mata sebanyak tiga kali.
8. Catatlah dalam tabel.
9. Lakukan juga terhadap
teman yang lain.
D. Tabel Pengamatan
Nama
|
Jarak Ujung Bolpoint Merah
Mulai Tidak Tampak
(cm)
|
Jarak Ujung Bolpoint Hitam
Mulai Tidak Tampak
(cm)
|
|
I II III Rata- rata
|
I II III Rata- rata
|

E. Pertanyaan
1. Bagaimanakah jarak bolpoint merah dan hitam mulai tidak tampak?

dengan yang lain?
3. Apakah kesimpulan
kalian tentang bintik buta dari percobaan ini?
2. Telinga
Telinga merupakan tempat beradanya indra pendengaran
dan keseimbangan.
Telinga
manusia terdiri atas tiga bagian
yaitu telinga luar, telinga
tengah dan telinga dalam.
a. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
1) Daun telinga,
berfungsi untuk menampung atau
mengumpulkan gelombang
bunyi.
2) Liang telinga (saluran
auditori), berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi ke selaput
gendang telinga. Liang telinga panjangnya kurang
lebih 2,5 sentimeter. Di sepanjang
dinding liang telinga terdapat rambut
halus, kelenjar minyak dan kelenjar keringat,
yang berfungsi menghalangi debu dan air yang masuk.
3) Selaput gendang
telinga (membran tymphani), yang membatasi
telinga luar dan telinga tengah. Berfungsi untuk menangkap getaran.
b. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri atas:
1) Tulang-tulang pendengaran (osikel), yaitu berupa tiga
tulang kecil yang bersambung
dari selaput gendang telinga menuju
telinga dalam. Ketiga tulang tersebut adalah
tulang martil (malleus), yang letaknya paling
luar berhubungan dengan selaput gendang
telinga. Berikutnya adalah tulang
landasan (inkus) yang menghubungkan martil dan sanggurdi.
Tulang paling dalam adalah tulang sanggurdi (stapes), yang melekat dengan
saluran rumah siput pada tingkap jorong.

2) Saluran Eustachius,
yaitu saluran sempit yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian
belakang tenggorokan. Saluran ini terbuka saat kita mengunyah,
menguap, bersin atau membuka
mulut. Fungsi saluran ini adalah
untuk memasukkan udara ke
rongga telinga tengah sehingga
tekanan udara di kedua gendang telinga
sama dengan udara di luar tubuh.
c. Telinga dalam
Telinga bagian
dalam terdiri atas:
1) Tingkap jorong dan tingkap bulat, merupakan
membran yang terdapat pada
pangkal saluran rumah siput (kokhlea).
Tingkap jorong merupakan
membran berbentuk oval
yang berhubungan
dengan tulang sanggurdi. Sedangkan tingkap bundar merupakan membran
berbentuk bundar/ bulat.
Tingkap berfungsi untuk menyalurkan getaran ke telinga dalam dan tingkap
bulat sebagai penyeimbang getaran.
2) Saluran rumah siput (kokhlea),
yaitu saluran
berbentuk spiral
menyerupai rumah siput.
Di dalam kokhlea ( di bagian
tengah) terdapat organ
corti, yang berisi ribuan "sel rambut" yang peka
terhadap getaran. Impuls
yang timbul di dalam
sel rambut tersebut diteruskan oleh saraf auditori
ke otak (lihat Gambar 3.13).
Osikel
Saluran pendengaran
Koklea yang diluruskan
(skema) Jendela
oval
Jendela bulat
Membran tektorial Limfa

Membran timpani
Jendela Tabung
Saraf auditori

Sel-sel
rambut Membran
basilar
Limfa
(Gendang telinga) bulat
Bustachius
Organ corti Ke saraf auditori
Irisan melintang melalui koklea
Gambar 3.13 Bagian-bagian telinga manusia
Sumber: Biologi 2

3) Tiga saluran setengah
lingkaran (kanalis semi sirkularis),
yaitu tiga buah saluran setengah
lingkaran yang satu dengan yang lain membentuk
sudut 90°. Pada ujung setiap
saluran terdapat penebalan (menggelembung) yang disebut ampulla
dan bergabung dengan utrikulus dan sakulus.
Bagaimanakah kita dapat mendengar suatu bunyi?
Kita dapat mendengar suatu
bunyi pada dasarnya dengan urutan sebagai
berikut (lihat Gambar 3.15).
1) Gelombang
bunyi diterima daun telinga.
2) Gelombang bunyi disalurkan masuk oleh liang telinga.
3) Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga.
4) Getaran
tersebut diteruskan oleh tulang-tulang.
pendengaran (osikel).
5) Getaran diteruskan ke tingkat jorong dan menggetarkan cairan
limfe di dalam
kokhlea.
6) Getaran cairan limfe di dalam kokhlea
menggerakkan sel reseptor
organ korti, yang menghasilkan impuls untuk dihantarkan oleh saraf pendengar
ke otak untuk diartikan.
7) Getaran
cairan limfe juga menggerakkan tingkap
bulat bergerak keluar masuk
untuk mengatur tekanan udara di
dalam agar seimbang dengan tekanan di luar.

4 6
2
5
1
7
3
Gambar 3.14
Jalan gelombang bunyi dalam telinga
Sumber: Memahami dunia tersembunyi; Panca Indra

Selain sebagai indra pendengaran, telinga juga
sebagai indra keseimbangan. Fungsi keseimbangan
ini terdapat pada telinga
dalam yang dilaksanakan oleh tiga saluran
setengah lingkaran utrikulus dan sakulus. Dengan adanya tiga organ
tersebut maka telinga bagian dalam dapat mendeteksi:
1) Posisi
tubuh yang berhubungan dengan gravitasi
(keseimbangan statis) yang
dilakukan oleh utrikulus dan sakulus.
2) Gerakan tubuh (keseimbangan dinamis) yang
dilakukan oleh tiga saluran
setengah lingkaran.
Pada ujung setiap
saluran setengah lingkaran terdapat
struktur yang disebut ampulla. Di dalamnya
terdapat reseptor menyerupai rambut yang berhubungan dengan serabut saraf otak. Sel-sel yang menyerupai
rambut tersebut menghadap ke bagian
yang berbentuk jeli (lihat
Gambar 3.15). Dengan adanya gerakan tubuh
(kepala), maka cairan yang ada di
dalam saluran setengah lingkaran bergerak
dan merangsang sel reseptor seperti
rambut tersebut. Oleh sel reseptor
gerakan tersebut diubah
menjadi impuls dan
diteruskan ke otak dan otak memerintah otot menjaga keseimbangan tubuh.
Sedangkan di utrikulus dan sakulus terdapat batu kecil
yang disebut otolith. Batu tersebut merangsang
dengan cara menekan sel reseptor
serta bereaksi terhadap gravitasi.
Otak akan dapat menentukan posisi kepala dari gerakannya.

semisirkuler
Aliran endolimfa
Ampula
Aliran endolimfa
Vestibula
Utrikel
Saraf vestibuler
Kepala
Serabut saraf
Kepala
Rambut Sel rambut
Sakul
Arah pergerakan
tubuh
Gambar 3.15
Reseptor-reseptor pada saluran setengah
lingkaran, sakulus dan utrikulus.
Sumber: Biologi Jilid 3 (2004): 247

3. Hidung
Hidung manusia merupakan organ
tempat beradanya reseptor
pembau (khemoreseptor). Maka dengan organ
ini kita
dapat mengetahui berbagai macam
bau. Bahkan hanya dengan mambau
saja kita dapat mengetahui nama benda tanpa harus
melihatnya.


O t a k
Rongga hidung
Bulbus
olfaktoris
Tulang
Sel epitelium
Sel kemoreseptor
Mukus
Gambar 3.16 Skema sel-sel penerima rangsang bau
Sumber: Biologi Jilid 3 (2004): 251
Kita dapat membau
suatu zat karena zat yang
berupa uap tersebut masuk ke rongga hidung sewaktu
kita
menarik napas. Zat tersebut akan dilarutkan pada selaput lendir dan merangsang
sel-sel reseptor,
kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga
kita dapat mengetahui bau tersebut.

Bau di udara pernapasan o masuk rongga hidung o larut dalam selaput lendir o diterima saraf pembau o menuju otak o terjadi kesan bau.

4. Lidah
Lidah merupakan tempat beradanya indra pengecap
(khemoreseptor). Zat
yang dapat dikecap
adalah zat- zat kimia
berupa larutan. Pada saat kita
mengecap makanan, rasa yang timbul
sebenarnya adalah perpaduan
antara rasa dan bau. Oleh karena itu indra
pengecap erat kaitannya
dengan indra pembau.
Lidah terbentuk oleh jaringan otot
yang ditutupi oleh selaput lendir yang selalu basah dan berwarna merah jambu. Di dalam mulut, permukaan lidah terasa
halus dan licin. Coba kalian perhatikan lidah kalian di
cermin, maka akan tampak
tonjolan-tonjolan kecil di permukaan
lidah. Tonjolan
kecil itu disebut papila. Ada tiga jenis papila
yang ada di permukaan lidah yaitu:
a. Papila sirkumvalata, yang berbentuk cincin. Papila
ini terdapat di pangkal lidah, berjajar membentuk
huruf V.
b. Papila fungiformis, yang berbentuk
seperti jamur.
Papila ini menyebar
di permukaan ujung
dan sisi lidah.
c. Papila filiformis, yang berbentuk seperti
rambut.
Papila ini merupakan
papila terbanyak. Papila
ini lebih banyak berfungsi sebagai perasa sentuhan
daripada pengecap.
Pada papila-papila
inilah terdapat kuncup pengecap yang merupakan kumpulan
ujung-ujung saraf pengecap dan
oleh serabut-serabut saraf dihubungkan dengan otak.
Suatu zat dapat
dirasakan oleh lidah bila zat tersebut berupa larutan. Larutan
tersebut kemudian memenuhi
parit-parit di sekitar papila-papila. Karena
pada papila tersebut terdapat kuncup-kuncup
pengecap, maka zat
yang mengisi
parit tersebut merangsang kuncup
pengecap. Rangsangan ini diteruskan oleh serabut saraf menuju ke otak untuk diartikan.
Kuncup-kuncup pengecap dapat
membedakan empat rasa pokok yaitu asam, pahit,
manis dan asin.
Namun terkadang kita juga
dapat merasakan lebih dari
empat rasa tersebut. Hal ini
terjadi karena melibatkan faktor-faktor lain yaitu:

a. Kombinasi
keempat rasa utama tersebut
menghasilkan rasa baru.
b. Peranan reseptor-reseptor pencium, suhu dan sentuhan.
Keempat rasa tersebut
di atas,
dirasakan oleh kuncup-kuncup pengecap yang berbeda dan kuncup-
kuncup tersebut berkumpul pada bagian tertentu di
permukaan lidah (lihat Gambar
3.17). Namun tiap orang mempunyai
variasi keluasan daerah penyebaran rasa tersebut.

manis asam asin pahit
Gambar 3.17 Penyebaran daerah rasa pada permukaan lidah
Sumber: Biologi 2
Untuk mengetahui bagian-bagian mana dari lidah
yang peka terhadap rasa manis, asin, pahit dan asam,
lakukan kegiatan berikut.


A. Tujuan
Mengenal daerah-daerah pada lidah yang paling peka terhadap
rasa manis, asam, pahit dan asam.

B. Alat dan Bahan
1. 4 gelas
2. Larutan
gula
3. Larutan asam cuka encer
4. Larutan garam dapur
5. Larutan
pil kina (dapat diganti larutan pahit yang lain)
6. Cotton bud atau kapas bertangkai
7. Kertas hisap atau tisu
8. Saputangan
besar
9. Air masak secukupnya
untuk berkumur
C. Cara Kerja
1. Siapkan
larutan gula, larutan asam cuka encer, larutan
garam dan larutan
pil kina dalam gelas dan beri label A,B,C dan D.
A
|
B
|
C D
|
Larutan gula
|
Larutan cuka
|
Larutan garam Larutan Pil Kina
|

3. Celupkan cotton bud ke dalam larutan gelas A dan usapkan pada salah satu bagian permukaan lidah, misalkan bagian pangkal
lidah (bagian1).
4. Tanyakan
kepada
teman kalian tadi apakah merasakan
cairan tersebut. Jawaban cukup mengangguk, bila
merasakan dan menggelengkan kepala bila tidak merasakan. Catat dalam tabel pengamatan dengan memberi tanda + bila merasakan
dan tanda- bila tidak
merasakan.
5. Lakukan juga
cara yang sama untuk bagian
2,3 dan
4 pada lidah teman kalian tersebut.
Setiap ganti larutan gunakan cotton bud yang baru dan selalu berkumur dulu lalu dikeringkan.
6. Lakukan
cara seperti di atas,
untuk larutan B kepada teman kedua, larutan C untuk teman ketiga dan larutan D untuk kalian sendiri.

D.
Tabel
Pengamatan
|
||||||
|
Larutan
|
Pangkal Lidah
|
Tepi Lidah
|
Tengah
Lidah
|
Ujung
Lidah
|
|
|
(Bagian 1)
|
(Bagian 2)
|
(Bagian 3)
|
(Bagian 4)
|
||
|
|
|
|
|
|
|
Gula
Cuka encer
Garam
Pil kina
|
|
|
|
|

1. Berdasarkan hasil pengujian di atas, sebutkan bagian permukaan
lidah yang peka terhadap rasa:
a. Manis b. Asam c. Asin d.
Pahit
2. Apakah kesimpulan
kalian dari percobaan ini?
5. Kulit
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi
sebagai indra perasa
dan peraba. Reseptor-reseptor yang terdapat
pada kulit adalah:
a. Korpus meissner, yang terletak
di dekat permukaan
kulit. Berfungsi untuk menerima rangsang
sentuhan/ rabaan. Reseptor ini tersebar tidak merata di permukaan kulit. Ujung jari memiliki
paling banyak reseptor
peraba.
b. Korpus pacini, yang berfungsi menerima
rangsang tekanan. Letaknya
di bawah
lapisan dermis.
c. Korpus ruffini, berfungsi untuk menerima
rangsang panas. Letaknya di lapisan dermis.
d. Korpus krause, befungsi untuk menerima
rangsang dingin. Letaknya di lapisan dermis.
e. Ujung saraf tanpa selaput,
yang peka terhadap
rasa sakit/ nyeri. Letaknya di lapisan epidermis.
Saraf ini sangat penting untuk keselamatan
tubuh. Jika terjadi
sesuatu yang
tidak

menguntungkan, saraf ini cepat bereaksi, antara
lain dengan adanya gerak refleks.
D. Kelainan
dan Penyakit pada
Sistem

Beberapa kelainan atau penyakit
pada alat indra yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari
antara lain:
1. Miopi (Rabun
Jauh)
Yaitu kelainan
pada mata dimana bayangan yang dibentuk oleh
lensa jatuh di depan retina.
Kelainan ini terjadi karena lensa mata terlalu cembung atau garis
tengah mata panjang. Kelainan ini
dapat ditolong dengan menggunakan lensa negatif.
2. Hypermetropi (Rabun Dekat)
Yaitu kelainan mata dimana bayangan yang dibentuk
oleh lensa jatuh di belakang retina. Kelainan
ini terjadi karena lensa mata terlalu pipih atau garis
tengah mata pendek.
Kelainan ini dapat
ditolong dengan menggunakan lensa positif.
3. Presbiopi
4. Rabun Senja
5. Katarak
Yaitu kelainan
pada mata karena tidak elastisnya lensa mata untuk berakomodasi. Penderita kelainan
ini biasanya menggunakan lensa ganda yaitu lensa
positif dan lensa negatif.
Kelainan pada mata karena defisiensi vitamin A. Akibatnya
penderita kesulitan melihat benda saat terjadi perubahan dari terang ke gelap atau saat senja.
Yaitu mengeruhnya lensa mata, yang dapat disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau
juga faktor usia.

Rangkuman
1. Tiga komponen
dalam fungsi koordinasi:
a. Reseptor : bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima
rangsangan.
b. Konduktor
: bagian tubuh yang berfungsi
sebagai penghantar rangsangan.
c. Efektor : bagian tubuh
yang menanggapi rangsangan.
2. Sel saraf terdiri atas:
a. Badan sel b.
Dendrit
c. Neurit (akson)
3. Berdasarkan bentuk dan fungsinya
neuron dibedakan:

4. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf sadar dan saraf tak sadar.
5. Sistem saraf sadar dibagi menjadi
saraf pusat dan saraf tepi.
6. Sistem
saraf tak sadar dibagi menjadi
saraf simpatik dan saraf parasimpatik.
7. Saraf pusat dibagi menjadi
otak dan sumsum tulang belakang
8. Saraf tepi dibagi menjadi 12 pasang saraf otak dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang.
9. Indra manusia terdiri
atas mata, telinga, hidung, lidah, kulit.
10. Kelainan dan penyakit pada indra, misalnya miopi, hipermetropi,
presbiopi, rabun
senja, katarak.

Sebagai bahan refleksi,
coba buatlah
skema dasar dari sistem koordinasi manusia. Jelaskan masing-masing! Jika merasa kesulitan tanyakan pada teman/guru kalian. Jika sudah paham
kalian bisa melanjutkan pembelajaran ke bab berikutnya.
No comments:
Post a Comment